Tahapan terakhir dalam pembuatan film dan merupakan unsur yang tidak bisa ditinggalkan adalah Pasca Produksi. Tahapan pasca produksi adalah editing. Hasil shooting bisa menghasilkan ribuan shot. Shot tersebut masih berantakan. Oleh karena itu, terdapat editor yang menyusun dan merangakai pecahan shot-shot tersebut menjadi satu kesatuan gambar yang utuh yang terdapat alur cerita sehingga dapat ditonton.
Hal pertama yang harus dilkakukan oleh editor adalah melakukan preview. Editor akan melihat keseluruhan hasil shooting, dengan itu editor sudah dapat membayangkan seperti apa nantinya gambarnya akan disusun. Terdapat banyak sekali software-software yang digunakan untuk editing, dari yang terendah windows moviemaker, pinnacle, sony vegas sampai yang expert seperti final cut pro, dan adobe premiere. Beberapa perangkat software tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan, kemampuan dan kondisi hardware yang digunakan, namun nama terakhir sangat direkomendasikan oleh saya.
Sebelum melakukan proses editing sebaiknya editor terlebih dahulu membaca skenario serta berdiskusi dengan sutradara, ini akan mempermudah editor dalam melakukan proses penyuntingan gambar. Setelah gambar sudah dipindahkan kedalam komputer, maka editor sudah bisa menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi suatu alur cerita. Seorang editor juga harus mempunyai kemampuan sama halnya seperti sutradara, yaitu menjadi story teller. Sebagus apapun hasil gambar yang diambil ketika proses produksi akan menjadi jelek ketika editor tidak bisa menggabungkan semuanya secara sempurna. Editor harus mengetahui kontinyuitas gambar. Setelah penyuntingan gambar selesai maka hasilnya dapat diperlihatkan kepada sutradara untuk diberikan masukan.
Apabila hasil penyuntingan gambar tersebut sudah selesai, maka bisa ditambahkan dengan color grading agar gambar semakin bagus dan backsound yang sesuai dengan adegan yang terdapat dalam gambar tersebut.
Itulah tahap-tahap singkat dalam pembuatan sebuah film pendek. Jadi tunggu apalagi, yuk buat film pendek !
Hal pertama yang harus dilkakukan oleh editor adalah melakukan preview. Editor akan melihat keseluruhan hasil shooting, dengan itu editor sudah dapat membayangkan seperti apa nantinya gambarnya akan disusun. Terdapat banyak sekali software-software yang digunakan untuk editing, dari yang terendah windows moviemaker, pinnacle, sony vegas sampai yang expert seperti final cut pro, dan adobe premiere. Beberapa perangkat software tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan, kemampuan dan kondisi hardware yang digunakan, namun nama terakhir sangat direkomendasikan oleh saya.
Sebelum melakukan proses editing sebaiknya editor terlebih dahulu membaca skenario serta berdiskusi dengan sutradara, ini akan mempermudah editor dalam melakukan proses penyuntingan gambar. Setelah gambar sudah dipindahkan kedalam komputer, maka editor sudah bisa menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi suatu alur cerita. Seorang editor juga harus mempunyai kemampuan sama halnya seperti sutradara, yaitu menjadi story teller. Sebagus apapun hasil gambar yang diambil ketika proses produksi akan menjadi jelek ketika editor tidak bisa menggabungkan semuanya secara sempurna. Editor harus mengetahui kontinyuitas gambar. Setelah penyuntingan gambar selesai maka hasilnya dapat diperlihatkan kepada sutradara untuk diberikan masukan.
Apabila hasil penyuntingan gambar tersebut sudah selesai, maka bisa ditambahkan dengan color grading agar gambar semakin bagus dan backsound yang sesuai dengan adegan yang terdapat dalam gambar tersebut.
Itulah tahap-tahap singkat dalam pembuatan sebuah film pendek. Jadi tunggu apalagi, yuk buat film pendek !
0 Komentar untuk "Buat Film Pendek ? Siapa Takut ? (Part III)"